
Berikut manfaat utama rembuk stunting di desa,
🌱 1. Menumbuhkan komitmen dan sinergi antar pemangku kepentingan
Rembuk stunting melibatkan pemerintah desa, kader kesehatan, tokoh masyarakat, posyandu, PAUD, BPD, dan masyarakat umum. Forum ini menjadi wadah komitmen bersama untuk mencegah dan menangani stunting serta menyelaraskan program lintas sektor dan level pemerintahan (kampungkb.bkkbn.go.id).
📊 2. Menghasilkan rencana aksi kontekstual berbasis data
Dengan mengolah data prevalensi stunting dan kebutuhan lokal, rembuk ini memfasilitasi penyusunan intervensi gizi spesifik dan sensitif (misalnya PMT, sanitasi, air bersih, edukasi) yang disesuaikan kondisi desa (desangunut.gunungkidulkab.go.id).
💰 3. Optimasi alokasi dana desa
Kegiatan rembuk sering terkait penyusunan RKP desa, sehingga dana desa bisa dialokasikan langsung ke program prioritas penanganan stunting—termasuk pemberian makanan tambahan, jambanisasi, dan peningkatan fasilitas posyandu (jatiluhur.kec-rowokele.kebumenkab.go.id).
📣 4. Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat
Remubk stunting mendidik masyarakat tentang dampak stunting, pentingnya gizi seimbang, dan melibatkan keluarga—khususnya ibu hamil dan orang tua balita—untuk aktif dalam pencegahan (kampungkb.bkkbn.go.id).
🎓 5. Pertukaran pengalaman & pembelajaran lokal
Forum ini jadi ajang berbagi pengalaman sukses antar desa: praktik terbaik (best practices) yang efektif bisa diadopsi oleh desa lain, mempercepat dampak positif (liputan6.com).
🏡 6. Pembentukan ruang kesehatan desa (RDS)
Beberapa desa mendirikan Rumah Desa Sehat sebagai pusat komando: sekretariat, literasi, advokasi, dan tempat koordinasi antar pelaku kesehatan desa seperti posyandu, bidan, PAUD dll (jatiluhur.kec-rowokele.kebumenkab.go.id).
🔄 7. Monitoring dan evaluasi berkelanjutan
Keputusan rembuk dituangkan dalam berita acara dan ditindaklanjuti melalui program—monitoring pelaksanaan dan evaluasi hasil menjadi bagian dari tahap berkelanjutan (kampungkb.bkkbn.go.id).
✔️ Ringkasan utama manfaat
Manfaat Utama | Penjelasan Singkat |
---|---|
Koordinasi lintas sektor | Selaras antar pemangku kepentingan |
Rencana aksi berbasis data | Program sesuai kebutuhan desa |
Alokasi dana tepat sasaran | Dana desa diprioritaskan untuk stunting |
Kesadaran masyarakat meningkat | Edukasi dan partisipasi warga |
Adopsi best practice | Belajar dari berhasilnya desa lain |
Pembentukan RDS | Pusat operasional dan advokasi kesehatan |
Monitoring & evaluasi | Evaluasi, perbaikan berkelanjutan |
🎯 Kesimpulan
Rembuk Stunting bukan sekadar rapat desa, tetapi menjadi alat strategis desa untuk memperkuat komitmen, menyusun rencana lokal berbasis data, memprioritaskan anggaran, serta mengedukasi dan memberdayakan masyarakat. Hasilnya: intervensi stunting yang lebih tepat, terintegrasi, dan berkelanjutan — semua demi generasi desa yang lebih sehat.